Papa Jahat Mama Digoyang

Sore itu seperti biasa aku dan keluargaku berkumpul bercanda ria di ruang keluarga. Aku, papa dan mama kami bertiga termasuk keluarga yang haromis.
Perkenalkan namaku Andri umur 16 tahun, ibuku Mayang usia 40 tahun, sedangkan papaku Ranu usianya 46 tahun. Kami bertiga selalu menghabiskan waktu bersama kalau sore hari seperti itu. Sedangkan bila pagi sampai jam 5 sore kita bertiga sibuk dengan urusan masing-masing aku sekolah, ibuku sibuk dengan bisnis laundrynya, dan sedangkan ayahku bekerja sebagai pemborong. Walaupun hidup kami pas-passan kami tetap bahagia karena selalu bisa berkumpul seperti ini.
Ceritasex63, Sore itu papaku sedang memegang kartu ditanggannya untuk mengajak aku dan mamaku bermain kartu bersama untuk mengusir bosan. Akhirnya kami bertiga bermain kartu bersama memang benar kata papaku permainan kartu ini awalnya menghilangkan rasa bosan kami bertiga yang sedari tadi hanya ngobrol-ngobrol sambi lihat televisi. Setelah bermain cukup lama akhirnya kami bertiga merasa bosan dengan permainan kartu ini. papaku yang menetahui situasi itu langsung mencetuskan ide gilanya, memang papaku adalah orang yang paling kreatif diantara kami bertiga tapi kali ini ide papaku tdk bisa diterima dengan akal sehat.
 Papa mulai mengutarakan ide gilanya itu
“Kalian tampaknya udah merasa bosan iya?” Tanya papaku kepada aku dan mamaku.
“Iya nih yah udah bosen dari tadi gini-gini aja” jawabku menyauti pertanyaan dari papa.
“Iya bener tuh kata Andri yah mama juga udah mulai bosan” sambung mamaku.
“Ya udah papa kali ini punya ide, gimana kalau yang kalah harus membuka pakaiannya satu-persatu?” Papa mengutarakan ide gilanya saat itu kepada kamu dengan senyum-senyum nggak jelas.
“Apa yah? Apa papa ini sudah gila?” Sahut mamaku sedikit sewot.
“Kenapa sih ma? Apa mama takut?” Tanya papaku kepada mamaku.
“Papa ini apa2an masak yang kalah harus lepas baju? Gimana kalau mama yang kalah?” Ucap mamaku melemparkan pertanyaan balik pada papaku.
“Emang kenapa ma? Disini kan cuma kita bertiga tdk ada orang lain” sahut papaku.
“Kok malah debat sih?” Tanyaku kesal kepada orang tuaku.
“Oke deh mama berani, ayo kocok kartunya” ujar mamaku mengakhiri perdebatan mereka.

CeritaSex63, Akhirnya papaku mengocok kartunya dan membaginya rata pada kami bertiga. Permainan pertama pun berlangsung sangat sengit kita bertiga saling adu strategi dan akhirnya aku yang kalah.

“Iya2 yah” jawabku sedikit sewot karena kalah pada permainan pertama.
“Iya tdk toh mama hanya lepas jilbab dulu” sahut mamaku.
“Kok gitu? Mama curang ah” timpalku sewot mendengar kata2 mama.
“Iya gk bisa gitu ma perjanjiannyakn baju bukan jilbab jadi mama harus lepas baju dan jilbabnya tetep aja dipakai” papaku coba menerangkan aturan permainannya pada mamaku.
“Nggak papa ma biarin aja Andri kan udah gede” jawab papa singkat.
“Papa apaan sih?” Mamaku coba memeringatkan ayah.
“Halah Nggak papa ma toh Andri juga butuh edukasi tentang sex” jawab papa ringan.
“Enngg……..akkk kok yah” jawabku terbatah2.
“Ah jangan bo’ong ah Andri, tuh buktinya udah tegang banget” kata papaku sambil menuding batang penisku.
“Ternyata punyamu lebih gede dari punya papa iya Ndri?” Lanjut papaku.
“Ah papa ini apaan sih? Masak Andri diajak beginian?” Sahut mamaku tapi pandangannya tdk berpaling dari batang penisku.
“Biarin aja deh ma toh mama juga pengen ngerasain penisnya Andri yang gede itu?” papa langsung to the point kepada mama.
“Andri harus ngapain pah?” Tanyaku yang tampak begitu polosnya.
“Sini kamu jilatin memek mamamu” perintah papa mendengar pertanyaan bodohku.
Mama yang mengerti permintaan papa langsung mengubah posisinya mamau langsung nungging dan menyergap penis papa sedangkan aku asyik menjilati memek mama. Kelihatannya mama semakin liar menyepong penis papa yang ukurannya sedikit lebih kecil dari punyaku mungkin mama usah terbiasa maini penis papa.
“Udah nikmatin aja Ndri” ucap papa mendengar racauanku.
“Emb penismu ahhhh ge ahhh de banget Ndri ahhh” kata mama yang sedikit terputus-putus karena mendapat serangan dari ayah.
“Iya ma meqi mama juga nikmat” jawabku
“Och…….Och…..Och….Och…..” Mama tdk berbicara lagi hanta desahan dan desahan yang keluar dari mulutnya.
“Oooccchhhhh kaaalllllaauuu bbeeeegggiiiinnniiii mmmmaaammmmaaaa gggaakkkk kkkuuuuuaaaatttt” lanjut desahan mama.
“Ooooocchhhhhhhh” akhirnya mama mendesah panjang tanda orgasme telah didapatkannya.
“Kamu kuat banget Ndri belum keluar-keluar juga” tanya mama padaku.
“Hehehe gk tau juga ma” jawabku singkat.
Mama terus kami serang daru lubangnya sampai 5 menit kemudian ada rasa geli pada ujung penisku seperti ada benda yang memaksa untuk keluar dari dalam, meskipun kutahn tetap tak bisa dan akhirnya.


Lalu papaku segera berkata,

“Ayo Ndri buka kaos kamu terus kamu kocok lagi kartunya.

Mamaku hanya senyam-senyum melihat kekalahanku. Akhirnya kartu kuocok lagi untuk permainan kedua. Dipermainan kedua ini mamaku yang akhirnya kalah.

Dengan sangat senang aku menyuruh mama untuk membuka bajunya,

“Ayo ma buka bajunya hehehehehe” ocehku sambil tertawa melihat kekalahan mama.

Akhirnya mamaku melepas kancing2 bajunya dan terlihatlah toket mama yang masih terbungkus bh warna putih. Dipermainan ketiga mama kalah lagi aku dan papa memaksa mama untuk membuka celanannya. Permainan ini berlangsung terus sapek tak terasa tubuh kami bertiga benar bugil tanpa ada apa-apa lagi yang menutupi tubuh kita.

Aku sempat terkesan waktu melihat mama membuka bhnya ternyata toket mama gede banget. Sebelumnya aku tak pernah memperhatikan tetek mama karena tertutup oleh jilbab-jilbabnya. papa yang sudah menyadari kalau aku sedari tadi sudah terangsang melihat bentuk tetek mamaku mulai memancingku. papa pun mengambil tindakan dengan menggeser tempat duduknya dan mendekatkan tubuhnya pada mama. papaku juga mulai mengraya2 tetek mama.

“Apaan sih ayah ini malu tuh dilihat Andri” kata mama menghentikan tingkah papa.

Karena takut papa marah mama membiarkan tangan papa meremas-remas kedua tetek itu. Aku pun sangat terangsang melihat tangan papaku yang sedang asyik dengan pekerjaan barunya saat itu.

“Andri pengen ya?” Goda papa padaku.

Sedangkan mamaku masih bengong melihat batang penisku mungkin mamaku takut dengan ukuran kontolku yang lebih besar dari punya papa. papa terus meremas tetek mama seperti orang kesurupan sambil lidahnya menjilati leher mama.

“Ngapain kamu bengong aja disitu Ndri? Sini bantu papa” papaku membuyarkan lamunanku.

Mamaku tak menjawab kata2 terakhir yang terlontar dari mulut papaku. Akupun tetap terdiam dan membisu ditempatku duduk, aku belum percaya kalau papaku segila ini.

“Ayo Ndri kok malah bengong” kata2 papa membuyarkan lamunanku.

Bagai kerbau yang dicocok hidungnya akupun bangkit dari tempatku duduk dan mendekat ke tubuh papa dan mama. Sebenarnya aku masih ragu menuruti perintah papa karena sebelumnya aku belum pernah melakukan hal yang seperti ini. Aku pun mendekatkan kepalaku dengan memek mama. Aku sempat menghetikan kepalaku tepat didepan memek mama karena sebenarnya aku jijik melakukan hal ini, tapi papa memaksaku.

Akhirnya kulakukan perintah papaku menjilati memek mamaku. Pertama-tama aku agak sedikit kaku melakukan hal seperti ini tapi lama-kelamaan aku sudah mulai terbiasa. Karena aku sudah mulai terbiasa mama mulai menjambak rambutku untuk membenamkan kepalaku kepada memeknya sampai-sampai aku tdk bisa bernafas. Walaupun aku sulit untuk bernafas karena mamaku mebenamkan kepalaku tapi herannya justru aku lebih menikmati permainanku.

Mamaku mulai meracau,

“Terus Andri terus jilat itil mama Ndri, papa juga sedot yang kuat pentil mama mainkan susu mama yah” racau mamaku.

Aku dan papaku terus melakukan pekerjaannya masing-masing. Sampai papa menghentikan jilatanku.

“Ndri berhenti menjilat memek mamamu dulu” ucap papaku sembari bediri disebelah mama dan penisnya tepat pada muka mama.

“Iya yah” jawablku menuruti perintah papaku.